Pada pertandingan ini, pasangan muda negeri matahari terbit tersebut mengaku termotivasi untuk mengalahkan Rena/Ayako. Ini karena keduanya pernah kalah di final Canada Open 2022. Saat itu, pasangan berperingkat 59 dunia itu takluk dua gim langsung dengan skor 13-21, 8-21 pada partai puncak.
"Rasanya senang bisa menang melawan senior kami, terlebih kami pernah kalah dari mereka. Kami termotivasi mengalahkan mereka sejak awal," ungkap Rui, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami belum pernah menang melawan mereka, sebagai pemain yang junior kami memberikan bukti bahwa bisa menang melawan mereka," Yuna, menambahkan.
Selama dua pekan di Malang, keduanya mengaku senang dan mulai beradaptasi dengan kondisi sekitar. Setelah pada awalnya kesulitan untuk beradaptasi, perlahan-lahan runner-up Chinese Taipei Open 2022 ini mulai beradaptasi mulai dari kondisi lapangan hingga udara.
Pada Indonesia International Challenge 2022 yang juga berlangsung di Malang, langkah Rui/Yuna harus terhenti di perempat final oleh Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto dengan skor identik 19-21, 19-21. "Pada pekan sebelumnya kami kalah dari lawan tangguh asal Indonesia. Kami bertekad menembus kekalahan itu dengan meraih hasil maksimal pada turnamen berikutnya. Akhirnya hal itu bisa terwujud," jelas Rui.
"Udara di sini sepertinya mulai bersahabat dengan kami. Pada awalnya kami mengira di sini akan panas, ternyata tidak seperti yang kami bayangkan," kata Yuna.
"Kami mulai beradaptasi dengan kondisi cuaca sehingga memudahkan kami dalam bermain," demikian Yuna.
Dengan hasil ini, Rui Hirokami/Yuna Kato meraih gelar keduanya seusai sebelumnya merengkuh juara di Mexican International Challenge 2022. Saat itu, Rui/Yuna menjadi kampiun seusai mengalahkan rekan satu negaranya, Ayako Sakuramoto/Hinata Suzuki, melalui rubber game dengan skor 15-21, 21-19, 21-17 dalam tempo 53 menit.