"Saya juga ikut semangat. Di Istora (animonya) selalu gila dan saya sangat suka main di sini," kata Ng, seperti diwartakan Antara.
Meski lajunya terhenti pada babak empat besar usai dikalahkan Chico, selama pertandingan ia sama sekali tidak merasa tertekan meski lawan mendapat dukungan penuh dari penonton.
Bahkan, pemin berperingkat 18 tahun itu menilai penampilannya di Istora begitu berkesan karena untuk kali pertama mencapai semifinal turnamen berkategori BWF World Tour Super 500 itu. "Tidak, saya tidak merasa tertekan sama sekali. Ini adalah pertama kali saya merasakan semifinal di Istora, ini menyenangkan," tuturnya.
Ng kalah dari Chico yang memaksanya bermain rubber game. Ia sudah berjuang keras selama 83 menit. Namun, hasilnya tak sesuai harapan karena kalah 21-17, 25-27, 20-22. "Sebenarnya saya sudah memberikan kemampuan yang saya punya. Saya sudah berjuang. Tapi memang saya tidak menyangka bisa menyusul saat saya sudah unggul," katanya.
Sementara, Chico mengaku ingin menikmati setiap pertandingannya mengingat tampil di hadapan publik Istora. Selama berlaga di turnamen BWF World Tour Super 500 ini, dukungan dari ribuan penggemar bulu tangkis yang hadir selalu membuatnya termotivasi sehingga ingin tampil dengan baik saat berlaga di lapangan. "Dukungan suporter di Istora membuat saya bersemangat," kata atlet asal Jayapura, Papua ini, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Kamis (26/1).
"Saya melihat penonton di sini membuat saya lebih bermain dengan tenang," demikian Chico.