"Saya sebagai pelatih tidak boleh memikirkan hanya satu turnamen tapi lebih memikirkan jangka panjang. Bila memang kondisinya belum siap hingga akhir minggu ini, saya tidak akan memaksa Apri/Fadia turun di Indonesia Masters," tegas kepala pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, Eng Hian, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Selasa (17/1).
"Kondisi Fadia sampai hari ini saya lihat cukup baik pemulihannya. Tapi kami akan lihat dulu apakah progres pergerakannya sudah bisa cukup signifikan atau belum. Tapi dari cederanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekali, hanya tetap perlu perawatan," tambahnya.
Sementara, dr. Grace Joselini Corlesa MMRS., Sp.KO yang juga bertugas sebagai dokter pelatnas PBSI, menyatakan bahwa keputusan kembali lapangan seorang atlet selepas cedera harus tepat bagaimanapun tingkat cederanya. "Keputusan kembali ke lapangan benar-benar harus kami pikirkan supaya jangan sampai mengorbankan pertandingan-pertandingan berikutnya tapi kami harap yang positif untuk Fadia," jelas Grace ketika ditanya mengenai kemungkinan Apri/Fadia berlaga di Indonesia Masters 2023 yang bergulir pada 24-29 Januari.
"Dan kami terus evaluasi lebih lanjut sampai mendekati 'hari H' menuju Indonesia Masters," Grace, menambahkan.
Cedera menghentikan langkah Apri/Fadia di turnamen dengan hadiah total sekitar Rp19,5 miliar tersebut. Fadia mengalami cedera pergelangan kaki saat memasuki gim kedua melawan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Selepas diperiksa oleh tim medis, Apri/Fadia memutuskan mundur dari pertandingan.
Pada laga yang berlangsung di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, itu, Chen/Jia, ganda putri nomor satu dunia, unggul 1-0 setelah mengemas kemenangan 21-9 pada gim pertama. Pertandingan pun berakhir setelah pasangan Indonesia memutuskan mundur ketika Chen/Jia unggul 0-2 pada gim kedua.