Pada pertandingan ini, tunggal putra rangking tiga dunia tersebut bermain taktis di gim pertama dengan unggul 21-13. Namun, pada gim kedua, permainan juara Swiss Open 2022 itu sedikit mengendur seusai tertinggal dengan skor 7-11 pada pertengahan babak.
Pascajeda, laju atas juara Australia Open 2022 itu tidak tertahan seusai Jojo takluk dengan skor 15-21 pada gim kedua.
Pada gim penentuan, penampilan tunggal putra kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu sedikit membaik, meski tertinggal 9-11 pada interval gim ketiga. Tetapi, perlahan Jojo bangkit untuk mendekatkan dan mengembalikan kedudukan atas Shi Yu Qi dengan skor 16-14.
Akhirnya sejak memimpin perolehan skor, pebulu tangkis bertinggi badan 179 cm itu berada di atas angin untuk meraih tiket ke partai puncak Indonesia Masters 2023 dengan kemenangan 21-19.
Pada laga ini, Jojo mengaku senang akhirnya melaju ke partai final di Istora lagi sejak terakhir pada Asian Games 2018. Saat itu Jojo melaju ke laga pamungkas dan meraih medali emas seusai mengalahkan tunggal putra Taiwan Chou Tien Chen dengan skor 21-18, 20-22, 21-15.
"Bersyukur di laga ini bisa meraih kemenangan dan lolos ke partai final di Istora Senayan lagi sejak terakhir di Asian Games 2018," ujar pemain berusia 25 tahun itu, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Akhirnya saya bisa revans di sini dengan mengalahkan Shi Yu Qi seusai pada pertemuan terakhir di Olimpiade Tokyo 2020 saya mengalami kekalahan," demikian Jojo.