"Kami main sama sekali tidak merasa tertekan. Saya mengira mereka (penonton) juga datang untuk mendukung kami, karena kami tahu ada banyak penggemar dari Indonesia," kata Hoki usai pertandingan, Jumat (27/1).
"Jadi kami merasa seperti bermain di depan penggemar sendiri," tambah atlet asal klub Tonami ini, yang kemudian tertawa.
Kantor berita Antara menyebutkan, kualitas mental Hoki/Kobayashi memang sangat baik dan matang. Selain mampu tampil konsisten di kandang lawan, mereka juga mampu menjaga fokus selama bertanding.
Hoki mengungkapkan, kunci kemenangan pada babak delapan besar Indonesia Masters 2023 adalah dengan lebih dulu mempelajari pola permainan Bagas/Fikri sebelum bertanding. "Kami sudah tahu tipe permainannya (Bagas/Fikri) seperti apa. Kami sudah antisipasi sebelumnya. Kami senang bisa menerapkan strategi dengan baik dan menang," tuturnya.
Hoki/Kobayashi membutuhkan waktu selama 37 menit untuk menghentikan juara All England 2022 itu di hadapan para penggemarnya sendiri. Pasangan unggulan kedua itu menang straight games 21-11, 21-13.
Pada sisi lain, Hoki/Kobayashi tak berkecil hati meski peringkat mereka yang melorot dan tak lagi berada di posisi puncak. Keduanya sepikiran, bermain dengan nyaman dan tanpa beban adalah faktor terpenting pada setiap pertandingan.
Namun, keduanya tak segan untuk kembali berusaha merebut peringkat satu dunia dari ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. "Kami hanya ingin main dengan nyaman, tidak mau memikirkan yang sudah lewat. Hari ini juga kami menghadapi lawan yang cukup berat," kata Hoki.
"Kami ingin membuktikan bahwa kami bisa tetap bersaing di level atas," pungkasnya.