Jojo, yang menempati peringkat tiga dunia itu tertinggal dengan skor 21-23. Pada gim kedua, Jonatan menemukan bentuk permainan terbaiknya. Juara Swiss Open 2022 itu unggul dengan skor 11-6 di interval gim kedua untuk akhirnya memaksakan rubber game seusai finis dengan skor 21-11.
Berbekal pengalaman, pebulu tangkis kelahiran Jskarta, 15 September 1997 itu bisa bangkit di gim ketiga dengan unggul 11-3 pada pertengahan babak. Melakoni start apik dengan unggul telak, Jojo akhirnya mempertahankan tren bagusnya untuk meraih kemenangan dengan skor 21-6.
Kemenangan ini disyukuri oleh Jojo, mengingat lawan yang dihadapi memberikan perlawanan yang luar biasa. Tidak hanya itu waktu pemulihan yang mepet dengan pertandingan membuat Jojo kurang bisa beradaptasi dengan kondisi lapangan. "Puji Tuhan bisa kembali bermain di Istora dan didukung suporter indonesia yang luar biasa. Setiap main di Indonesia pasti tidak lepas dari nervous karena penonton yang begitu luar biasa," kata Jojo, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Pada gim pertama memang adaptasinya mungkin agak sedikit lambat karena kondisi angin dan shuttlecock mungkin agak berbeda dengan uji coba pas latihan," Jojo, menambahkan.
Kemenangan ini membangkitkan kepercayaan diri Jonatan seusai turnamen terakhir pada India Open 2023, salah satu atlet tunggal putra andalan Indonesia itu harus bertanding keras menghadapi Viktor Axelsen (Denmark). Langkah Jojo pada babak empat besar India Open 2023 itu harus terhenti di tangan tunggal putra nomor satu dunia itu dengan skor 6-21, 12-21.