Pada laga ini, pemain berperingkat tiga dunia itu mengaku sudah sama-sama tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Hal tersebut membuat Jojo bisa mengatur strategi yang diinginkan saat melawan kompatriotnya itu. "Saya sudah sama-sama tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pada laga ini saya tinggal beradaptasi dengan kondisi lapangan," kata Jojo, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Dengan hasil tersebut, tunggal putra kelahiran Jakarta, 15 September 1997 ini akan berhadapan dengan Lakshya Sen. Pemain berperingkat delapan dunia asal India itu lolos ke perempat final seusai menang atas pemain muda Malaysia, Ng Tze Yong, lewat pertarungan rubber game 19-21, 21-8, 21-17.
Menghadapi Sen di babak delapan besar turnamen BWF World Tour Super 500, Jojo yang juara Swis Open 2022 itu akan beradaptasi terlebih dahulu dengan kondisi lapangan untuk bisa menentukan strategi yang diinginkan. "Terakhir saya bertemu di 2020, saya rasa banyak perbedaannya. Sekarang Sen sudah banyak perubahan. Saya rasa dia satu di antara pemain yang bagus saat ini," ujar Jojo.
"Menghadapi Sen saya mau melihat kondisi lapangan terlebih dahulu karena hal itu berpengaruh. Setelah itu saya mencoba menerapkan strategi yang diinginkan dan bermain yang terbaik," tambahnya.
Dalam pertemuan terakhir, Jojo kalah saat jumpa Sen di babak empat besar Badminton Asia Team Championships 2020. Saat itu Jojo harus mengakui keunggulan Sen dua gim langsung dalam tempo 45 menit melalui straight games 18-21, 20-22.