Pada laga ini, Ikhsan itu sejatinya sempat unggul di interval gim pertama atas Sai dengan skor 11-5. Sayang keunggulan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Ikhsan seusai perolehan angkanya tertahan di 17-17 hingga harus tertinggal dengan skor 18-21.
"Saya sempat unggul di gim pertama sebelum akhirnya banyak melakukan kesalahan dan tidak konsisten. Saya harus bisa membenahi dari segi fisik dan fokusnya lagi," tutur Ikhsan, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Pada gim kedua, permainan atlet kelahiran 16 Januari 2000 itu sempat menemukan bentuk terbaiknya dengan unggul 21-9. Namun, pada gim penentu, Ikhsan justru tertinggal 5-11 pada pertengahan gim.
Keunggalan Sai bertahan hingga akhir pertandingan, sehingga sulit untuk Ikshan bangkit dan akhirnya harus menerima kenyataan menelan pil pahit. "Pada gim kedua saya mencoba menyerang saat menang angin. Sayang di gim ketiga saya kalah start dan lawan juga bermain dengan pola yang sulit ditebak," tambah juara Bahrain International Challenge 2021 itu.
Hasil di turnamen BWF World Tour Super 500 ini membuat Ikhsan bertekad memperbaiki performa. Maklum menurut Ikhsan performanya tidak maksimal saat berlaga di Indonesia Masters 2023.
Tunggal putra juara Indonesia International Series 2022 itu bertekad tampil lebih baik lagi di 2023 dengan menembus peringkat 30 besar dunia. "Tahun ini saya mencoba untuk memperbaiki peringkat. Saya sendiri ingin naik peringkat terlebih dahulu ke 30 besar," tegasnya.
"Untuk itu harus mempersiapkan fisik dan kecepatan lebih baik lagi dan harus bisa beradaptasi dengan pola permainan lawan," Ikhsan, menambahkan.
Dengan hasil ini, Ikhsan tercatat telah kalah dua kali beruntun melawan wakil India berperingkat 51 dunia itu. Sebelumnya saat berlaga pada babak 32 besar turnamen Hyderabad Open 2019, Ikhsan juga takluk melalui rubber game 21-17, 21-23, 15-21 dari Sai.