Pada pertandingan ini Lanny/Ribka mengaku terbawa permainan lawan yang banyak menyerang pemain tertentu. Namun, strategi tersebut bisa dibaca dengan baik oleh Lanny/Ribka sehingga akhirnya mampu mengambil kendali permainan.
Alhasil, juara Indonesia Masters Super 100 di Medan dan Surabaya itu mampu menang dua gim langsung di laga ini dalam tempo 48 menit. "Senang rasanya kami bisa meraih kemenangan di 16 besar. Pada awal pertandingan kami merasa kesulitan mengimbangi permainan lawan yang banyak menyerang satu lawan satu," ujar Lanny melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami kemudian bisa mencetak poin dengan mempercepat tempo permainan dan menyerang langsung ke pertahanan lawan," tambahnya.
Dengan hasil ini Lanny/Ribka menjadi wakil Indonesia tersisa seusai sebelumnya Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum dan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose telah tersingkir.
Menjadi harapan di sektor ganda putri, Lanny/Ribka mengaku tidak mau terbebani dan ingin fokus supaya bisa lebih jauh melangkah pada turnamen BWF World Tour Super 500. "Kami ingin bermain nothing to lose dan tidak terlalu memikirkan harus menjadi juara. Setelah ini kami akan review lagi pertandingan lawan dan menjaga fokus serta ketahanan buat persiapan perempatfinal," tambah Ribka.
Tercatat di perempatfinal pasangan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto akan berhadapan melawan wakil Belanda, Debora Jille/Cheryl Seinen. Pada pertandingan sebelumnya pasangan asal negeri kincir angin itu mengalahkan wakil Korea Selatan, Lee Yu Lim/Shin Seung Chan, dengan skor 21-15, 13-21, 21-17.