"Kami hanya ingin menikmati seluruh pengalaman bermain di Istora. Keras sekali, wow, berisik sekali. Mendengarnya dan mengalaminya di lapangan adalah dua hal yang berbeda. Saya senang bermain di sini," kata Graversen, dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Kamis (26/1).
BWF menyebutkan, Toft/Graversen mewujudkan kisah bak dongeng pada Indonesia Masters 2024. Memulai turnamen sebagai pasangan kualifikasi, kini, mereka adalah semifinalis setelah di babak delapan besar sukses mengalahkan pasangan tuan rumah, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, lewat straight games 21-15, 21-16 dalam tempo 37 menit.
"Saya merasa kewalahan, merinding," kata Graversen.
"Kami tidak menyangka bisa mencapai semifinal. Kami datang dari kualifikasi, kami hanya ingin lolos ke babak utama. Setiap pertandingan sejak itu adalah bonus," jelasnya.
Pasangan berperingkat 44 dunia mengalahkan tiga pasangan dengan peringkat lebih tinggi dalam perjalanan mereka menuju empat besar. "Saya melakukan beberapa servis bagus dan banyak variasi di sana juga. Dan pelatih kami menyuruh kami untuk lebih berani. Jika kita hanya menikmati pengalamannya, kepala kita akan pusing jadi kita harus berani," kata Toft.
"Ini pertama kalinya kami bermain di Istora. Kami telah mendengar banyak cerita tentang arena ini. Namun, bermain melawan pasangan tuan rumah, saya harus masuk ke dalam gelembung indah saya sendiri. Saya sangat menantikan semifinal," Toft, menambahkan.
Dengan kemenangan tersebut, Toft/Graversen bertemu Hiroki Midorikawa/Natsu Saito di semifinal. Wakil Jepang itu merebut tiket ke babak empat besar setelah meraih kemenangan perdana mereka atas unggulan ketiga asal China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.
"Akhirnya, kami berhasil. Kami menyaksikan pertandingan kami sebelumnya melawan mereka dan menyadari pertahanan kami tidak sekokoh yang seharusnya. Hari ini kami menyerang, khususnya di gim kedua. Dan kami berhasil," kata Midorikawa, seusai pertandingan.