Setelah beberapa laga sebelumnya berupaya beradaptasi dengan arena pertandingan, juara 31st Iran Fajr International Challenge 2023 ini mengaku sudah lebih nyaman, sehingga mereka mampu meraih kemenangan di laga ini dalam tempo 48 menit. "Pada laga ini kami sudah mengeluarkan permainan terbaik kami. Menghadapi rekan satu negara tentu tidak mudah karena kami sudah tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing pemain," ungkap Jesita melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Jesita/Febi memuji performa Azzahra/Agnia yang tampil lebih baik dan memperlihatkan semangat juang yang tinggi. Di perempat final, Azzahra/Agnia bermain apik dan menang dengan skor ketat 30-28, 20-22, 21-18 atas pasangan Jepang, Rui Hirokami/Rui Kiyama. "Pasangan Siti/Agnia bermain sangat baik terutama Siti Sarah Azzahra yang mampu bermain dengan baik di depan net. Sepanjang turnamen, permainan di depan net Siti Sarah Azzahra terlihat jauh lebih matang," papar Jesita.
Hasil yang dicapai Jesita/Febi sejatinya melanjutkan tren positif keduanya setelah menjadi juara pada Kaohsiung Masters 2024. Saat itu di Kaohsiung, Taiwan, Jesita/Febi keluar sebagai juara seusai mengalahkan wakil tuan rumah, Sung Shuo Yun/Yu Chien Hui, dengan skor 21-14, 21-18.
Dengan kemenangan ini, Jesita/Febi akan berhadapan dengan ganda putri Jepang, Mizuki Otake/Miyu Takahashi, di final Indonesia Masters 2024 Super 100. Otake/Takahashi merebut tiket ke partai puncak setelah memenangi drama tiga gim dengan skor 21-8, 21-23, 21-12 atas pasangan tuan rumah, Arlya Nabila Thesa Munggaran/Az Zahra Ditya Ramadhani. "Kami diberikan target oleh pelatih untuk bisa menjadi juara di turnamen ini. Kami mencoba yang terbaik dan ingin fokus meraih target tersebut," ujar Jesita.
"Tentu dengan gelar di Taiwan menjadi motivasi untuk kami. Menghadapi pertandingan esok mungkin kami akan mempersiapkan diri dengan matang dan mencoba nothing to lose," demikian Febi.