Pada pertandingan ini, juara BWF World Junior Championships 2023 tersebut mengaku mempersiapkan dengan matang menghadapi rekan satu negaranya tersebut. Sebagai pemain yang sering berlatih bersama, tunggal putra asal Surakarta itu mencoba untuk memanfaatkan kelemahan lawan yang terlihat dari segi fisik sudah terkuras.
Dengan terus tampil menekan, pebulu tangkis peringkat ke-43 dunia itu memastikan diri melaju seusai menang dua gim langsung dalam tempo 38 menit. "Pada laga ini saya bermain cukup impresif. Kami berdua sama-sama memberikan permainan yang terbaik di laga ini. Saya menilai Bagas sedikit menurun dari segi fisik. Saya mencoba untuk menyerang melalui reli dan bersyukur bisa diberikan kemenangan di laga ini," ujar Alwi melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Hubungan antara Alwi dan Bagas sejatinya dekat baik di dalam maupun di luar lapangan. Kedekatan keduanya dibangun sejak masa kecil. "Saya dan Bagas sering bertemu di klub waktu masih kecil. Jadi persahabatan kami cukup baik dan saya berteman sudah cukup lama. Sebelum pertandingan kami seperti biasa bersama-sama mulai dari sarapan, berbincang bersama sampai latihan. Saya menilai hari ini menjadi hari keberuntungan saya," tutur Alwi.
Dengan kemenangan ini, Alwi akan menghadapi wakil Malaysia, Sholeh Aidil. Pada laga sebelumnya, wakil negeri jiran itu mengalahkan tunggal putra tuan rumah, Yohanes Saut Marcellyno lewat pertarungan tiga gim 21-19, 21-23, 21-16.
Menghadapi final, Alwi belajar banyak dari kesalahan sebelumnya di final Indonesia Masters I Super 100-2024 di Pekanbaru. Saat itu berlaga di GOR Remaja, Alwi harus puas menjadi runner-up seusai kalah dari rekan satu negaranya, Moh. Zaki Ubaidillah, dengan skor 16-21, 14-21. "Saya pasti akan belajar dari final turnamen Indonesia Masters I Super 100-2024 di Pekanbaru. Apa yang menjadi kekurangan saya akan saya perbaiki. Sementara kelebihan saya coba pertahankan menghadapi partai final," ungkapnya.
Langkah Alwi tak diikuti oleh Yohanes Saut Marcellyno. Tunggal putra kelahiran 2 Mei 2003 itu terhenti langkahnya di empat besar seusai menyerah dari wakil Malaysia, Sholeh Aidil, dengan skor 19-21, 23-21, 16-21. Pada laga ini juara Guwahati Masters 2023 itu mengaku lengah di gim penentuan. Saat bisa bersaing ketat di awal laga, fokus dari pemain berusia 21 tahun itu menurun untuk akhirnya menyerah lewat pertarungan rubber game dalam tempo 1 jam 16 menit.
"Laga yang tidak mudah kali ini. Kedua pemain sama-sama menampilkan permainan terbaik. Saya kecolongan saat gim ketiga dengan tertinggal jauh. Pada laga ini saya sudah menampilkan permainan yang terbaik dan tetap bersyukur dengan raihan pencapaian di turnamen ini," demikian Saut.