Di laga ini, Lanny/Fadia mengaku kehilangan fokus dan momentum di gim pertama. Saat sudah bisa unggul, performa keduanya menurun sehingga akhirnya tertinggal dari wakil Taiwan peringkat ke-37 dunia itu.
Di gim kedua, permainan Lanny/Fadia terlihat makin tertekan lawan sehingga tidak bisa mengembangkan permainan terbaiknya. Alhasil pasangan yang debut di Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya pekan lalu itu harus menyerah dua gim langsung dalam tempo 38 menit. "Kami banyak melakukan kesalahan sendiri saat gim pertama. Kami kehilangan fokus sehingga saat sudah unggul harus tertinggal karena kesalahan kami sendiri," ujar Fadia melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Dari lawan tampaknya sudah mempelajari gaya bermain kami. Pada laga ini kami kurang tenang dalam bertahan dan bermain di bawah tekanan lawan," Lanny, menambahkan.
Lanny/Fadia sejatinya tidak tampil dalam kondisi terbaik. Cuaca panas di Surabaya turut membuat keduanya tidak dalam kondisi prima. Hal tersebut sejatinya bukan alasan mengingat semua pemain merasakan hal yang sama dan banyak yang sudah terkuras fisiknya seusai bermain dua pekan beruntun di kota pahlawan. "Dari kondisi fisik tidak terlalu berpengaruh bermain dua pekan beruntun. Kondisi cuaca di sini yang panas membuat kami tidak merasa dalam kondisi prima," tutur Fadia.
Dengan hasil ini, Lanny/Fadia gagal melanjutkan tren positif dengan meraih gelar juara secara beruntun. Tercatat pekan lalu di turnamen yang sama, Lanny/Fadia berjaya pada Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya seusai mengalahkan Hsieh Pei Shan/Hung En-Tzu dengan skor 21-9, 21-16.
Setelah turnamen ini, Lanny/Fadia akan melakukan evaluasi lagi untuk bisa bermain lebih baik pada turnamen berikutnya.
Dijadwalkan keduanya akan mengikuti turnamen Kumamoto Masters 2024 di Jepang. Dengan persiapan yang hanya beberapa pekan, baik Lanny maupun Fadia siap memberikan yang terbaik di turnamen berikutnya. "Setelah ini kami akan melakukan evaluasi lagi. Ada waktu sekitar satu pekan sebelum kami berangkat ke Jepang. Kami ingin melakukan evaluasi lagi apa yang menjadi kekurangan kami harus dikurangi, serta yang menjadi kelebihan kami harus ditambahkan," demikian Fadia.