Pada pertandingan ini, Raymond/Patra berupaya meredam serangan lawan. Dengan bermain lebih sabar, runner-up Indonesia International Challenge 2024 itu mampu mengontrol pertandingan dan akhirnya meraih kemenangan dua gim langsung dalam tempo 35 menit. "Kami mencoba bermain lebih sabar di laga ini. Kami mencoba untuk tidak tampil terburu-buru dan meladeni permainan lawan. Pertahanan lawan sangat tangguh dan kuat sehingga membutuhkan kesabaran buat membongkarnya," ujar Patra melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami terburu-buru saat lawan menyerang balik kami. Banyak peluang terbuang terjadi, kami kemudian satu sama lain mencoba bermain lebih tenang dan mampu mengendalikan permainan serta akhirnya meraih kemenangan di laga ini," Raymond, menambahkan.
Dengan kemenangan ini, runner-up Vietnam Open 2024 itu menghadapi Rahmat/Yeremia di final. Ganda putra peringkat ke-51 dunia itu melangkah ke partai puncak seusai mengalahkan pasangan Malaysia, Nur Mohd Azriyn Ayub Azriyn/Tan Wee Kiong, dengan skor 16-21, 21-18, 21-17.
Menghadapi juara Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya itu, Raymond/Patra berupaya menampilkan permainan terbaiknya. Berbekal latihan keras selama ini, pasangan yang memulai debut Vietnam International Challenge 2024 itu ingin memberikan yang terbaik. "Menghadapi senior sendiri, kami ingin memberikan yang terbaik. Kami akan mencoba sekuat tenaga. Raihan melangkah ke final tentu di luar ekspektasi kami," ungkap Patra.
"Tapi, kami merasa ini semua merupakan buah kerja keras kami. Kami berupaya untuk bisa maksimal di laga final dan pengin memberikan yang terbaik," pungkasnyya.