Tunggal putra kelahiran 23 Juni 2005 itu mengaku terlambat panas seusai bermain kurang nyaman. Pemain asal Makassar itu kemudian bisa bangkit dari keterpurukan di gim kedua untuk memaksa laga berlanjut ke rubber game.
Di gim penentu, semifinalis Indonesia International Challenge (IIC) 2024 di Surabaya itu kemudian tampil ngotot untuk akhirnya meraih kemenangan dalam tempo 51 menit. "Saya sempat kurang nyaman bermain di awal laga. Hal tersebut bukan menjadi halangan dan saya terus memaksa mencoba meraih poin di laga ini. Saya kemudian bisa menguasai tempo permainan untuk akhirnya meraih kemenangan," ujar pebulu tangkis tunggal putra peringkat ke-189 dunia itu melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Dengan kemenangan ini, Reza di babak kedua akan kembali berhadapan dengan seniornya yakni Yohanes Saut Marcellyno. Menilik rekor pertemuan sebelumnya, pada perempat final IIC 2024 di Surabaya tercatat Reza mampu meraih kemenangan dua gim langsung dengan skor 21-18, 23-21 dalam tempo 46 menit.
"Saya akan kembali menghadapi Yohanes Saut Marcellyno di babak 32 besar. Saya ingin bermain nothing to lose dan tidak memikirkan hasil. Saat ini saya ingin fokus recovery terlebih dahulu dan mempersiapkan laga dengan baik untuk esok hari," kata Reza.
Kemenangan Reza juga diikuti oleh Prahdiska Bagas Shujiwo yang pada laga sebelumnya mengalahkan wakil Sri Lanka, Rasindu Hendahewa dengan skor 15-21, 21-9, 21-17. Tunggal putra kelahiran 2 September 2005 itu mengaku sudah mempersiapkan dengan baik menghadapi pebulu tangkis ranking 179 dunia itu. Dengan persiapan yang matang, juara Austrian Open 2024 itu mampu meraih kemenangan lewat pertarungan rubber game dalam tempo 1 jam 3 menit.
"Saya mencoba level ketahanan tubuh saya di laga ini. Saya harus bisa jauh lebih siap saat lawan mengajak bermain rally sepanjang laga. Saya mencoba untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi menghadapi pertandingan berikutnya," ujar Bagas.
Raihan apik di babak 64 besar itu membawa Bagas menghadapi wakil Malaysia, Cheam June Wei, di babak 32 besar. Menghadapi pemain yang lebih senior, Bagas mencoba untuk bisa lebih meredam serangan lawan agar bisa mengimbangi permainan lawan. "Lawan saya di babak berikutnya tidak mudah. Membutuhkan fisik dan kondisi yang prima. Saya harus bisa memanage hal tersebut untuk meraih kemenangan. Setelah ini saya akan mencoba melakukan review beberapa kekurangan di laga ini untuk evaluasi menghadapi pertandingan berikutnya," ujar runner-up Slovenia Open 2024 itu.
Namun, kemenangan Reza dan Bagas tidak diikuti oleh Jason Christ Alexander. Jason tersingkir di 64 besar seusai menyerah dari wakil Taiwan, Cheng-Han Tsai, dengan skor 18-21, 16-21.
Pada laga ini, tunggal putra kelahiran 28 Desember 2004 itu mengaku tidak bisa membendung serangan lawan. Saat berupaya untuk bangkit, lawan bisa bangkit untuk akhirnya mengakhiri perlawanan Jason lewat pertarungan dalam tempo 40 menit. "Saya terlalu banyak mencoba pola permainan. Beberapa serangan yang saya bangun kurang tepat sehingga lawan bisa mengontrol permainan saya. Ke depannya saya harus bisa berlatih lebih keras lagi agar permainan saya konsisten di setiap turnamen," ungkap tunggal putra peringkat ke-173 dunia itu.
Hasil ini sejatinya membuat runner-up Nantes International Challenge 2023 itu masih belum bermain konsisten. Pekan lalu pada IIC 2024 di Surabaya kiprah Jason terhenti di babak 16 besar seusai mengundurkan diri saat melawan wakil Malaysia, Sholeh Aidil.