Ini menjadi kekalahan perdana Matsutomo/Takahashi dalam dua pertemuan dengan Fruergaard/Thygesen. Ganda putri peringkat lima dunia lantas mengakui bila penampilannya hari ini tidak lebih baik dengan pertemuan sebelumnya.
“Hari ini lawan bermain dengan sangat baik, dan terlihat sekali mereka sangat percaya diri. Serangan lawan juga bagus sekali hari ini dan kita kurang siap untuk mengimbangi permainan mereka. Kita sangat menyayangkan sekali dengan hasil ini,” ungkap Misaki Matsutomo kepada Djarumbadminton.com.
Dengan kekalahan ini, tahta ganda putri Daihatsu Indonesia Masters yang dipegang Matsutomo/Ayaka tahun lalu, otomatis akan berpindah tangan. Meski harus terhenti di babak semifinal, Matsutomo/Ayaka mengatakan bila dirinya mendapatkan pelajaran berharga demi meningkatkan kualitas mereka di turnamen-turnamen selanjutnya.
“Kalau kita dapat hasil yang bagus terus nggak baik juga buat kita. Dengan kekalahan ini kita jadi tahu mana yang harus benar-benar diperbaiki dan ditingkatkan lagi untuk kedepannya lebih baik. Setelah itu kami akan berdiskusi lagi dengan pelatih untuk mencari jalan keluarnya,” tutupnya.
Sementara itu bagi Fruergaard/Thygesen, ini akan menjadi partai final pertama buat mereka. Di babak final Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, minggu (19/1), mereka akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
“Ini sangat luar biasa. Kita berhasil melewati pertandingan yang ketat dan menegangkan. Kita belum pernah sampai sejauh ini sebelumnya. Penonton yang luar biasa dan lawan-lawan yang hebat ada di turnamen ini,” kata Sara Thygesen.
“Untuk pertandingan final besok, kita harus bermain lebih fokus lagi. Kita akan berusaha untuk tidak terpengaruh dengan suasana stadion yang pastinya akan mendukung penuh wakil tuan rumah,” sambung Maiken Fruergaard.