“Saya rasa suasana di Istora tidak berubah, masih sama seperti terakhir kali saya bertanding di sini, selalu memberikan kesan yang hangat. Yang tidak bisa terlupakan adalah, setiap ke Istora, pendukungnya selalu ramai. Hal itu yang selalu saya rindukan,” ungkap Shi Yu Qi kepada Djarumbadminton.com.
Tidak hanya memberikan kesan yang hangat, Shi juga punya kenangan kurang menyenangkan dengan Istora. Tepatnya saat ia tampil di kejuaraan Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000, Juli lalu. Kala itu Shi harus ditandu keluar lapangan lantaran mengalami cedera pada ankle kirinya saat tengah berduel dengan Anders Antonsen dari Denmark, ketika kedudukan baru menginjak 6-7 untuk keunggulan Antonsen.
Absen dalam sejumlah turnamen di 2019 lalu, otomatis iapun harus kehilangan banyak poin dan merosot dari peringkat dunia. Mengawali tahun baru ini, Shi berharap bisa mengejar ketertinggalannya dan kembali bersaing di sektor tunggal putra. “Pastinya sangat berat sekali, karena poin saya turun jauh. Tapi saya akan tetap berusaha memberikan yang terbaik,” katanya.
Sementara itu, Shi berhasil memastikan diri lolos ke babak perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 berkat kemenangan 27-29, 21-10 dan 21-18 atas tunggal putra Hong Kong, Ng Ka Long Angus di babak 16 besar, Kamis (16/1).
“Di pertandingan tadi, kendala pastinya masih ada, terutama soal kondisi angin di lapangan. Tapi saya tidak mau menyerah begitu saja dan berusaha main maksimal walaupun tadi memang masih ada beberapa kesalahan sendiri yang saya lakukan. Semoga besok bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.