“Dari awal permainan kita langsung coba untuk menekan lawan, makanya kita jadi bisa unggul beberapa poin. Di game kedua, lawan mulai bangkit dan mengubah pola permainannya. Kita sempat kaget juga, apalagi mereka kan pemain berpengalaman. Tapi kita coba untuk tetap konsisten dari awal dan menjalankan pola main kita sendiri,” kata Kevin Sanjaya Sukamuljo kepada Djarumbadminton.com.
“Di game kedua Hendra/Ahsan lebih banyak bermain bertahan, tempo permainannya juga jadi agak pelan, kita jadi beberapa kali mati sendiri. Buang poinnya di situ,” sambung Marcus Fernaldi Gideon menambahkan.
Tidak hanya mempertahankan tahta juara, Kevin/Marcus juga berhasil mencatatkan rekor enam kali kemenangan beruntun dalam sejarah All Indonesian Finals kontra The Daddies. Hasil manis ini juga sekaligus menjadi koleksi gelar pertama bagi The Minions di awal 2020.
Sementara itu, meski harus kembali takluk di tangan Kevin/Marcus, Hendra/Ahsan tetap memuji penampilan kompatriotnya itu. “Hari ini mereka memang bermain bagus dari set pertama. Walaupun kita sempat unggul, tapi mereka bisa antisipasi balik. Di game kedua, kita sudah coba mengubah pola main, tapi memang masih ada beberapa yang terburu-buru jadi gak maksimal,” ungkap Hendra Setiawan selepas pertandingan.
Belum berhasil memutus kemenangan Kevin/Marcus di enam laga All Indonesian Finals, The Daddies juga mengungkapkan kalau mereka masih menjadi yang terbaik di dunia saat ini. “Saya rasa mereka lebih komplit dari pasangan lain. Saat ini mereka masih yang terbaik, speed dan power mereka juga lebih baik. Mungkin itu yang menjadi kendala kita selama ini setiap melawan Kevin/Marcus,” jelas Hendra.
“Kita juga sebetulnya sudah mencari tahu gimana cara mengalahkan Kevin/Marcus, tapi kondisi di lapangannya kan berbeda. Mereka pasangan hebat. Tapi setidaknya kita sudah berusaha,” tutup Ahsan.