"Dari segi pengalaman serta daya tahan, Akane lebih kuat ketimbang saya. Tidak hanya itu, akurasi pukulan lawan juga sangat tajam dan akurat," ungkap Putri, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Meski tersingkir, pemain kelahiran 20 Juli 2002 itu mengaku cukup puas dengan kesempatan bermain di turnamen level BWF World Tour Super 1000 tersebut. Terlebih, pada Indonesia Open 2023, Putri berhadapan dengan pemain-pemain kelas dunia seperti Yamaguchi. "Perasaan saya cukup puas seusai tampil di sini karena saya menghadapi pemain nomor satu dunia," tuturnya.
"Pelajaran yang saya petik dari turnamen ini ialah harus lebih kuat dari segi endurance lagi ke depannya," juara Spain Masters 2021 itu, menambahkan.
Sebelumnya, tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, angkat koper di babak pertama seusai menyerah dari wakil India, Pusarla V. Sindhu, dengan skor 19-21, 15-21.