Pada awal-awal gim pertama Christian tampil mendominasi dan membuka keunggulan pada skor 6-3. Namun, Ikhsan dapat bangkit dan membuat selisih keunggulan lawannya yang juga sesama pemain pelatnas itu menjadi satu poin, 7-6. Ikhsan pun mampu menyamakan kedudukan menjadi 9-9.
Christian, pemain berperingkat 156 dunia, lantas meraup dua poin beruntun. Smes menyilangnya tak mampu dikembalikan Ikhsan. Christan tetap unggul saat interval gim pertama 11-9.
Usai jeda, Christian terus mendominasi hingga unggul 15-10. Sejumlah kesalahan yang dilakukan Ikhsan berujung pada 10 game point bagi Christian. Meski lawan sempat mencetak lima poin berturut-turut, Christian berhasil keluar sebagai pemenang gim pertama dengan skor 21-15 dalam tempo 22 menit.
Pada gim kedua, Ikhsan meningkatkan tempo permainan. Strategi ini cukup berhasil setelah Christian beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Ikhsan sempat unggul 7-4 usai smes keras Christian yang dinyatakan masuk oleh hakim garis, kemudian dianulir wasit.
Namun, Christian mampu bangkit dan berhasil menyamakan skor 10-10. Smes menyilang yang gagal dikembalikan Ikhsan, membuat Christian memimpin pada interval gim kedua 11-10, sekaligus keunggulan pertamanya pada gim ini.
Selepas interval, Christian melesat dengan mencetak tiga poin berturut-turut dan unggul cukup jauh 14-10. Ia tetap unggul pada "angka-angka tua". Dengan modal enam match point, Christian menyuguhkan permainan cantik di depan net untuk memenangkan gim kedua dengan skor 21-14.