"Kami memulai pertandingan dengan baik. Di gim pertama kami memegang kontrol permainan di depan jadi menyerangnya lebih nyaman. Tapi itu tidak bisa kami lakukan secara konsisten di gim kedua dan gim ketiga, mereka balik menguasai lapangan depan," jelas Pram kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Di sisi lain, permasalahan pada perangkat elektronik yang digunakan oleh wasit pertandingan, menurut Pram, memiliki andil dalam pertandingan babak 32 besar ini. "Kami mencoba tidak terganggu dengan pertandingan yang beberapa kali dihentikan karena masalah di tablet wasit. Tapi mungkin ada efeknya sedikit karena memutus momentum kami yang sudah baik," tuturnya.
Sementara, Yere menyinggung pertemuan mereka pada Indonesia Open 2023. Kala itu, pertarungan sengit juga tercipta hingga pengujung gim ketiga. Konsistensi serta fokus pada "angka-angka tua", menjadi kunci kemenangan Pram/Yere. "Kami menang di pertemuan terakhir di Indonesia Open, saat itu kami yang sudah tertinggal tapi di poin-poin akhir berhasil membalikkan keadaan. Tapi hari ini mereka lebih fokus," jelasnya.
"Kami akui tenaga mereka lebih siap dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri," demikian Yere.