"Permainan kami hari ini belum maksimal. Di gim kedua sebenarnya kami sudah menemukan pola permainan yang tepat untuk melawan mereka tapi di gim ketiga mereka mengubah pola permainan lagi dan kami terbawa. Itu yang harus kami banyak pelajari lagi ke depan," jelas Daniel melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Di gim ketiga, mereka malah memperlambat tempo dan mengubah arah servis menjadi servis-servis panjang. Kami malah tidak bisa mengantisipasi hal itu," tambahnya.
Sementara, Leo menilai, ia dan Daniel berupaya meredam pola permainan cepat yang kerap diterapkan oleh Satwiksairaj/Chirag. Namun, diakuinya jika upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil. "Pasangan India ini, kan, mainnya cepat. Jadi bagaimana meredam kecepatannya itu. Kami sudah mencoba menerapkan strategi yang sudah disiapkan, walau belum 100 persen berhasil," jelasnya.
"Tapi, kami merasa apa yang tadi dilakukan sudah benar," Leo, menambahkan.
Di sisi lain, Daniel berpendapat gelar juara yang diraih Satwiksairaj/Chirag di Korea Selatan pada pekan lalu, turut memberi andil dalam mendongkrak performa mereka. "Kepercayaan diri mereka meningkat, tapi kami tidak terlalu memikirkan hal itu. Kami lebih fokus pada pola permainan kami sendiri. Kami sudah mempelajari teknik permainan lawan," demikian Daniel.
Sepekan lalu, saat berlaga pada Korea Open 2023, Leo/Daniel juga kandas di babak 32 besar. Pasangan muda "Merah Putih" itu kalah dari wakil Taiwan, Lu Ching Yao/Yang Po Han, juga lewat rubber game.