Harus finis di urutan kedua, Bobby mengaku kurang puas atas pencapaiannya kali ini. Sebab, dalam pertarungan yang berlangsung selama 72 menit itu, Bobby mengaku sempat kebingungan untuk meruntuhkan pertahanan Li yang dikenal cukup kokoh dan rapat. Meski begitu, Bobby sudah berusaha memberikan permainan terbaiknya dan berusaha semaksimal mungkin.
“Hasil ini, saya merasa kurang puas. Saya juga merasa seperti ragu-ragu mainnya, kurang percaya diri saja. Tadi cuma lengah sedikit saja sih. Kalau bertemu lawan yang tipikal permainannya bertahan, saya jadi agak mikir harus seperti apa mainnya. Lawan juga tadi menang ulet, kecepatan dia juga stabil dari awal sampai akhir. Kalau nanti ketemu Li lagi, ya saya harus lebih stabil aja,” jelas Bobby Setiabudi.
Hasil ini menjadi gelar runner up kedua yang berhasil diraih Bobby secara beruntun. Sebelumnya pada ajang BTY Junior International Challenge 2019, April lalu, Bobby juga harus puas finis di podium kedua usai ditumbangkan wakil tunggal putra tuan rumah, Thailand, Kunlavut Vitidsarn dengan skor 16-21 dan 24-26.
Dengan demikian, tunggal putra asuhan PB Djarum Kudus ini berharap bisa terus memperbaiki penampilan dan membenahi kekurangannya. “Mudah-mudahan kedepannya saya bisa lebih baik lagi. Sekarang sudah ada standardnya, tinggal fokus mematangkan pukulan supaya bisa lebih baik lagi,” tutupnya.
Sementara itu, hasil serupa juga harus dialami wakil tunggal putri U-19 Indonesia, Putri Kusuma Wardani. Putri keluar sebagai runner up setelah kalah dalam pertarungan rubber game atas wakil Tiongkok, Dai Wang dengan skor 21-13, 11-21 dan 19-21.