Sementara di Grup A dihuni Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong (Korea), Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand), Vivian Hoo/Lim Chiew Sien (Malaysia) dan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand).
"Menurut saya hasil undian ini bagus untuk Apri/Fadia terutama untuk Fadia sebagai pengalaman. Karena saat ini yang dibutuhkan mereka adalah bertanding dengan pemain-pemain top," ucap pelatih yang akrab disapa Didi ini, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Bagaimana mereka harus membiasakan diri dengan keinginan untuk menang lalu bagaimana mempersiapkan pola permainan melawan pemain-pemain top itu," Didi, menambahkan.
Didi tidak menampik anggapan persaingan di Grup B akan lebih ketat dibanding Grup A. Namun, ia menegaskan Apri/Fadia sudah mempersiapkan semuanya. "Kalau ditanya apakah mau berada di grup sebelah, pasti mau. Tapi ingat ini World Tour Finals, delapan pasangan yang hadir adalah yang terbaik," tutur Didi.
"Walau memang di Grup B semua pasangan sedang berada di tren positif dan sudah menjuarai turnamen level-level atas. Untuk itu, Apri/Fadia harus mempersiapkan diri baik secara mental, taktik dan strategi," katanya.
BWF WTF 2022 akan bergulir mulai pada Rabu (7/12) hingga Minggu (11/12) di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand. Apri/Fadia membuka laga dengan menghadapi Pearly/Thinaah asal Malaysia.
Di pertemuan terakhir di French Open 2022, Apri/Fadia harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia itu dengan skor 20-22, 21-19, 7-21. "Kemarin saat undian, kita kan menyaksikan langsung. Cukup deg-degan juga apalagi nama kita keluar saat dua terakhir. Penentuan masuk grup mana. Tapi setelah itu, ya sudah kita coba siapkan segala sesuatunya saja," ungkap Apri.
"Sekarang coba dulu usaha yang terbaik, bila sudah jalannya semua akan dimudahkan," tambahnya
"Melawan Pearly/Thinaah di laga pembuka. Kita sudah mempelajari apa kesalahan kita di laga sebelumnya, baik saya maupun Fadia. Kita akan terus bagaimana di lapangan bisa bermain pintar, mengganti pola dengan cepat, inisiatif dan konsisten. Mereka pasangan yang taktis jadi kita harus cari celahnya. Belum lagi lapangan yang kondisinya berangin," jelas peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini.
Sementara bagi Fadia, pengalaman bermain pertama kali di WTF akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Ia sempat dibuat tegang saat undian. "Kalau tegang, saya tegangnya saat undian kemarin. Pengalaman baru juga menyaksikan langsung undian grup," ujar Fadia.
"Saya harus main lebih safe, tidak boleh banyak mati sendiri dan percaya akan kemampuan diri sendiri. Kita sudah sering bertemu, bukan hanya sama Pearly/Thinaah tapi semua lawan di grup ini. Jadi pasti semua akan ramai pertandingannya. Kita harus lebih siap," pungkasnya.
Berikut rekor pertemuan Apri/Fadia dengan calon lawan-lawannya di penyisihan grup BWF WTF 2022
Melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China/4)
Rekor pertemuan: 1-2
Pertemuan terakhir: Perempat final Japan Open 2022 (Apri/Fadia kalah 26-24, 16-21, 14-21)
Melawan Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China/2)
Rekor pertemuan: 3-0
Pertemuan terakhir: Final Singapore Open 2022 (Apri/Fadia menang 21-17, 21-14)
Melawan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia)
Rekor pertemuan: 1-2
Pertemuan terakhir: Babak 32 besar French Open 2022 (Apri/Fadia kalah 20-22, 21-19, 21-7)