Pasangan ganda putri Indonesia ini sudah tampil memberikan yang terbaik. Meski kalah dan gagal melaju ke partai puncak, sikap sportifitas ditunjukkan Greysia Polii dengan memuji permainan lawan. "Hari ini lawan memang lebih unggul dari segi stamina dan pikiran. Sebetulnya kami sudah coba di game kedua, kami tidak mau kalah dan tidak mau salah. Tapi mereka mau tahan terus supaya jangan sampai rubber game," ujar Greysia.
Greysia/Apriyani bukannya tampil tanpa perlawanan. Mereka bahkan punya peluang untuk melanjutkan pertandingan melalui rubber game. Namun, Yuki/Sayaka mengubah pola permainan dan memaksa pasangan Indonesia ini memainkan reli-reli panjang, yang tentunya sangat menguras stamina dan memecah konsentrasi. "Waktu unggul, kami malah membuat kesalahan sendiri," lanjutnya.
Secara permaian dan strategi, Greysia mengaku tidak mengalami kendala apapun. Justru faktor staminalah yang memicu pecahnya konsentrasi Greysia/Apriyani. Sebab, pada pertandingan sebelumnya, di babak perempat final melawan Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva, pasangan ganda putri peringkat empat dunia ini harus menyelesaikan pertempuran dalam durasi 97 menit. Yang artinya, begitu menguras tenaga dan pikiran.
"Pertandingan sebelumnya yang durasinya panjang tentunya berpengaruh ke pertandingan kami hari ini. Dari segi fisik, sebenarnya kami sudah siap mau capek. Di game kedua, lawan juga kelihatan sudah menurun, kami sama-sama capek. Saat itu memang cuma adu pikiran, kami kalahnya di situ, secara keseluruhan tidak ada yang teknik yang harus bagaimana bagaimana,” jelas peraih medali perunggu Asian Games 2018 itu.