“Akhirnya, saya menang. Ketika saya bisa tetap tenang dan sabar, saya bisa memenangkan pertandingan. Pada akhirnya itu adalah pertandingan yang ketat dan saya lelah serta bahagia,” kata Tai Tzu Ying dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Bermain tampil lebih sabar, menjadi kunci kemenangan Tzu Ying pada laga kali ini. Sebab, pada dua partai final sebelumnya di ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, pekan lalu, Tzu Ying selalu dibungkam Marin.
“Untuk setiap pertandingan, saya berharap bisa bermain sabar. Jadi sebelum pertandingan hari ini, saya terus mengatakan pada diri saya sendiri bahwa saya harus bermain dengan sabar. Di pertandingan sebelumnya, semua kesalahan saya disebabkan karena ketidaksabaran saya sendiri,” ungkapnya.
“Meskipun saya mengatakan pada diri sendiri untuk bermain dengan sabar, tapi pada kenyataannya, saya masih kalah dan saya membuat beberapa kesalahan, jadi itu merugikan saya saat melawan Marin karena dia cepat. Saya harus berusaha lebih keras untuk mengimbangi kecepatan Marin,” lanjutnya menambahkan.
Sementara itu, raihan manis ini juga sekaligus menjadi koleksi gelar ketiga Tzu Ying di ajang WTF. Sebelumnya, Ratu Bulutangkis Dunia itu pernah juara di 2016 dan 2014 saat masih berjudul World Superseries Finals. Tzu Ying juga tercatat sebagai runner up di World Superseries Finals 2013 serta runner up di WTF 2019.
Kepada BWF, Tzu Ying mengaku tidak tahu bagaimana dia akan merayakan kemenangannya itu. “Aku tidak tahu. Aku ingin pulang,” tutupnya.