Sebelum Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 dimulai, Jorgensen memang telah mengumumkan rencana pensiunnya dari kompetisi internasional. Dan setelah dikalahkan Antonsen dengan skor 21-12 dan 21-10, juara BCA Indonesia Open 2014 Super Series Premier itu pun resmi menyudahi karier bulutangkis internasionalnya di usia 32 tahun dengan berlinang air mata.
“Ini terlalu emosional, saya mencoba yang terbaik untuk tidak naik ke panggung itu, tetapi ketika saya berjalan ke arena, saya merasa ini akan menjadi yang sulit. Ini adalah perjuangan sejak awal, tapi kemudian kami mulai bermain dan saya mencoba mencari cara. Saya pikir saya datang dengan sesuatu, tapi Anders seperti pilar dan mengembalikannya kepada saya. Saya tahu bahwa peluang saya hari ini sangat tipis. Bahkan dalam praktiknya dia adalah favorit melawan saya,” ungkap Jan O Jorgensen dilansir situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), bwfbadminton.com.
“Saya senang memiliki permainan ini dan kenangan dari turnamen ini. Saya selalu melakukan semua yang saya bisa untuk menang, dan saya telah mencoba untuk mengembangkan semangat di dalam diri saya ketika sedang tidak bisa bermain bagus. Kadang-kadang hal itu yang bisa membuat saya memenangkan pertandingan, di mana saya tidak akan punya kesempatan,” sambungnya menambahkan.
Sementara itu, usai salam perpisahan Jorgensen, Antonsen lantas memberikan penghormatan kepada seniornya itu.
“Ini sangat sulit, saya benar-benar terganggu. Saya dapat melihat di mata Jan bahwa dia sangat emosional dalam seluruh situasi dan sulit bagi saya untuk tidak merasakannya sedikit pun. Saya mencoba untuk fokus pada permainan, tapi saya juga ini mendapatkan seluruh pengalaman dan momen ini,” tutur Anders Antonsen.
Sepanjang kariernya, Jorgensen pernah mengukir sejarah dengan menjadi tunggal putra Eropa pertama yang sukses menjuarai Indonesia Open sejak 1982 silam.
Sayonara Jan!