“Hasil ini tidak bagus. Kami tidak bisa mengeluarkan permainan kami. Kami terbawa pola permainan lawan, padahal kami sudah mencoba untuk keluar dari tekanan itu. Tapi kami tidak kecewa dengan hasil ini. Banyak pelajaran yang kami dapat dari pertandingan hari ini,” kata Praveen Jordan dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
“Pasangan Korea itu bermain sangat baik. Mereka dikenal memiliki pertahanan yang kuat dan sulit dimatikan. Kami hanya belum siap. Di game pertama kami membuat banyak sekali kesalahan sehingga tidak bisa mengeluarkan permainan. Ada banyak hal yang perlu kami perbaiki untuk turnamen berikutnya,” timpal Melati Daeva Oktavianti menambahkan.
Di sisi lain, Praveen tak mau beralasan bahwa turun dalam tiga turnamen beruntun lantas membuat performanya menurun, terutama di ajang BWF World Tour Finals 2020 Bangkok ini. Menurutnya, mereka hanya perlu evaluasi agar ke depannya bisa tampil lebih baik lagi.
“Bertanding dalam tiga minggu beruntun tidak boleh kami jadikan alasan. Karena semuanya juga mengalami hal yang sama. Bagi saya, ini bukan masalah, karena semua pemain memiliki pengalaman yang sama di turnamen ini dan itu tidak bisa dijadikan alasan,” tegas Praveen.
Dengan kekalahan Praveen/Melati ini, maka tim bulutangkis Indonesia hanya berhasil meloloskan satu wakilnya ke babak semifinal melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Besok (30/1), The Daddies akan kembali berhadapan dengan pasangan Korea, Choi Solgyu/Seo Seung Jae yang notabene juara Grup B.