Di gim pertama ia mampu mengontrol permainan dan menang 21-14. Di gim kedua Jojo memang agak kendur, ia dipaksa melepas gim 11-21.
Di gim ketiga semua berjalan sangat baik, Jojo terus mengungguli Chou dalam perolehan poin. Akhirnya match point itu tiba, Jojo tak mampu mengunci pertandingan.
"Puji Tuhan saya bisa menyelesaikan pertandingan dengan tanpa cedera. Kecewa pastinya tapi saya tadi sudah melakukan yang terbaik," kata Jojo, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kondisi angin cukup kencang di sisi lapangan saya yang terakhir. Chou mencoba terus menarik saya ke belakang dan itu yang beberapa kali menyusahkan," Jojo, menambahkan.
Jojo menyatakan, pada poin-poin kritis, Chou mengubah strateginya dan itu kurang dapat diantisipasi. "Setelah interval gim ketiga, sebenarnya saya sudah bisa meredam pola dia yang digunakan di gim kedua. Saya jaga belakangnya. Tapi setelah poin kritis, mungkin di poin 20-17 dia mengubah pola dengan bermain depan. Saya coba jaga depannya tapi dia akhirnya balik lagi tarik ke belakang. Itu yang kurang saya antisipasi," jelasnya.
Kekalahan ini menurut Jojo harus dibayar mahal karena belum tentu kesempatan bermain di Kejuaraan Dunia akan datang lagi. "Satu, dua poin itu sangat penting. Sayang sekali tadi saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan," tutur Jojo.
"Hal ini harus saya bayar mahal sekali karena harus menunggu satu tahun lagi yang kita tidak pernah tahu kesempatan itu (bermain di Kejuaraan Dunia) akan datang lagi atau tidak," demikian Jojo.