"Kalau lihat undian tiga pasangan kita ada di bagan atas, satu di bawah. Ada menguntungkannya, ada tidak menguntungkannya. Menguntungkannya, bila bertemu, kita sudah pasti ada wakil di babak-babak selanjutnya juga karena semua statusnya unggulan jadi mendapat bye di babak 64 besar," jelas pelatih ganda putra pelatnas Aryono Miranat, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Rabu (17/8).
"Tapi tidak menguntungkannya bertemu sesama di babak-babak awal membuat rugi karena satu pasangan akan tersingkir. Ada plus-minusnya," Aryono, melanjutkan.
Menjadi andalan untuk meraih gelar, menurut Aryono, merupakan beban sekaligus motivasi bagi tim ganda putra. "Selama ini memang ganda putra menjadi andalan karena sudah berhasil di beberapa pertandingan. Itu memang menjadi beban juga tapi saya dan pelatih yang lain selalu menekankan kepada pemain-pemain, itu jangan jadi beban melainkan sebagai motivasi untuk lebih baik lagi," jelasnya.
Lebih lanjut Aryono menyatakan, Rabu (17/8), merupakan latihan terakhir bagi skuad Indonesia sebelum bertolak ke Tokyo, Jepang, Kamis (18/8), guna mengikuti Kejuaraan Dunia 2022. "Semua sudah siap baik fisik, teknik maupun mental," tuturnya.
"Kondisi anak-anak pun, semua dalam kondisi baik. Untuk persiapan menghadapi lawan, biasanya kita akan evaluasi dan review nanti di sana pertandingannya," demikian Aryono.