"Kalau dari kami, persiapan sudah pasti intens. Ini Kejuaraan Dunia, turnamen mayor dan bergengsi. Jadi kami tidak mau setengah-setengah. Kami mau all out dan keluar dulu permainannya. Excited sekali rasanya," kata Zacha, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Sabtu (20/8).
Zacha/Bela, yang baru menerima undangan berlaga di pekan-pekan terakhir jelang keberangkatan, mengaku sudah menyiapkan diri sebaik mungkin. "Kami tidak terlalu memikirkan akan main di sini atau tidak. Tapi di latihan, kami terus persiapan sebaik mungkin," ungkap atlet yang karib disapa Bela itu.
"Pas akhirnya masuk, Alhamdulillah, senang. Tapi harus lebih siap lagi," demikian Bela.
Sementara, pelatih ganda campuran Nova Widianto menyatakan, kondisi lapangan belum sesuai dengan karakteristik lapangan di Jepang pada umumnya. Ia berharap uji coba lapangan terakhir pada Minggu (21/8), pengerjaan lapangan telah rampung. "Hari ini lapangan masih berangin. Padahal selama ini kalau main di Jepang tidak ada angin dan bolanya berat. Dan memang dasar shuttlecock-nya sudah terasa tadi agak berat. Tapi semoga besok saat kita uji coba lagi sudah seperti di pertandingan kondisinya," ujarnya.
"Anak-anak tidak ada keluhan. Persiapan bagus dan kita sudah antisipasi semua. Di sini juga makannya enak dan cocok. Jadi tidak ada kendala harusnya," demikian Nova.