Dalam catatan rekor pertandingan, Apri/Fadia baru satu kali menang dalam lima pertemuan dengan pasangan nomor satu dunia itu.
Apri menyatakan, dalam menghadapi partai puncak kejuaraan dunia edisi ke-28 tersebut, ia akan kembali menebarkan aura positif ke dalam pertandingan, serupa dengan yang telah ia lakukan sejak babak awal. "Saya turun bertanding dengan membawa aura positif seperti di Olimpiade Tokyo silam, dengan mentalitas yang kuat," ujarnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI, Jumat (26/8).
"Tak terlalu over dan bisa mengontrol. Kami bisa menguasai dan kami akan saling mengingatkan. Ini yang jadi kunci kemenangan kami hari ini," Apri, menambahkan.
Di semifinal, Apri/Fadia berhasil meredam perlawanan unggulan ketiga asal Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong, lewat straight games 21-9, 22-20. Sementara, Chen/Jia menang atas rekan senegaranya, Zhang Shu Xian/Zheng Yu, juga melalui dua gim 21-14, 21-16.
Apri mengaku sangat bahagia atas prestasi anyar ini bersama pasangannya. Namun, ia menegaskan agar keduanya dapat menjaga emosi mengingat laga final sudah di depan mata. "Kami tidak boleh over karena masih ada pertandingan final besok. Besok kami akan hajar lawan dan menikmati pertandingan saja," katanya.
"Untuk pertandingan final, dipersiapkan kondisi, jaga pikiran, dan fokus. Juga harus tetap percaya diri untuk menghadapi pertandingan final besok," tambah Fadia, menimpali komentar partnernya.
"Kami bisa menyelesaikan pertandingan hari ini dan siap berlaga dan menikmati petandingan untuk besok di final. Doakan kami bisa meraih emas dari kejuaraan dunia," demikian Apri.
Sekadar catatan, pencapaian terbaik ganda putri "Merah Putih" pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis adalah medali perak, melalui Verawaty Fadjrin/Imelda Wiguna pada 1980 dan Finarsih/Lili Tampi pada 1995.