"Untuk menghadapi pasangan Belanda di babak kedua, kami harus step by step. Fokus satu per satu dulu. Kami juga harus menjaga kondisi, pola makan, dan badan. Memang, kami pernah menang di Malaysia Open 2023. Jadi ada nilai plus. Cuma, kami jangan sampai lengah," papar Gloria melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Senin (21/8).
"Kami harus bisa mengulang apa yang menjadi kunci kemenangan di pertemuan lalu. Serta, mengingat apa yang jadi keunggulan lawan," Gloria, menambahkan.
Di babak pertama, pasangan non-pelatnas ini menang atas wakil Jepang Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo lewat dua gim langsung 21-14, 21-12, dalam pertandingan berdurasi 35 menit.
Sementara, Dejan menyatakan, mereka telah memiliki bekal dari pertemuan perdana dengan Tabeling/Piek pada Malaysia Open 2023. Namun, menurutnya, kejuaraan dunia edisi ke-28 ini adalah arena lain yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. "Kami sebelumnya pernah bertemu dan menang. Kami pasti sudah tahu bagaimana kebiasaan lawan. Kami juga akan berdikusi dengan partner dan pelatih lebih dulu untuk melawan mereka di babak kedua. Bagaimana kami akan bermain di lapangan, akan kami diskusikan dahulu," katanya.
"Cuma, kami memiliki nilai plus, dengan kemenangan itu. Untuk menghadapi pertandingan babak kedua, kami harus lebih siap, baik dari bola pertama dan kebiasaan-kebiasaan lawan. Apa yang akan dilakukan lawan sudah harus diantisipasi," jelas atlet asal klub PB Djarum ini.
"Bicara soal lawan, mereka berpostur tinggi dan memiliki pukulan yang kencang. Seperti kebiasaan pemain Eropa, bola-bola atasnya bagus. Juga memiliki power besar yang harus diwaspadai. Besok kami harus bermain no lob, jangan sampai bola-bola kami naik," demikian Dejan.