"Kita akui, lawan begitu rapat pola mainnya. Mereka begitu tertata dan rapi. Tak gampang mati sendiri, tahu kemana bola akan diarahkan, dan antisipasinya selalu tepat," jelas Ribka kepada tim Humas dan Media PP PBSI, usai pertandingan yang berlangsung di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark.
"Mereka juga memiliki kecepatan yang demikian bagus. Pertahanannya juga tidak gampang ditembus. Kelebihan dan kekuatan yang mereka miliki itu harus dicontoh," tambahnya.
Pujian terhadap permainan Chen/Jia juga dilontarkan oleh Lanny. Menurutnya, peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 itu memiliki kualitas teknik yang lengkap. "Serangannya kuat dan pertahanannya juga alot. Mereka bisa mengarahkan pukulan dengan baik," tutur atlet asal Sleman, Yogyakarta ini.
Sementara, Ribka mengaku, sejak awal gim pembuka, mereka telah berupaya untuk memberikan perlawanan yang ketat terhadap Chen/Jia. Namun, hasil akhir bertolak belakang dengan perjuangan Lanny/Ribka. "Kami ingin hasil yang lebih baik. Ternyata hasilnya berkata lain. Apa pun hasilnya, tetap harus disyukuri," katanya.
"Yang saya rasakan kurang dari penampilan saya hari ini, permainannya tidak keluar sama sekali. Saya tidak bisa memberikan perlawanan yang lebih keras. Feeling pukulannya juga tidak ada. Juga serangannya kurang," demikian Lanny.