Meski menang straight games, Putra/Patra sempat dibuat tegang di gim pertama. Pasangan asal klub PB Djarum ini sudah mengantongi keunggulan dua game point, kemudian disamakan oleh Ogaki/Sakurai menjadi 20-20. Beruntung, di poin-poin kritis ini Putra/Patra mampu bermain tenang dan tidak melakukan kesalahan sendiri.
"Di gim pertama kita banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, lalu jadi kepikiran. Padahal itu tidak boleh dilakukan, kalau hilang poin harusnya langsung fokus untuk ambil poin lagi," ujar Putra, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Di gim pertama kita masih membaca pola permainan lawan juga. Tadi kita melakukan kesalahan jadi terkejar, beruntung stelah itu bisa fokus dan main bersih untuk ambil dua poin saat setting," Patra, menimpali komentar pasangannya.
Di gim kedua, Putra/Patra langsung ngegas, mereka terus memperlebar jarak poin dengan pasangan Jepang sejak awal hingga akhir. "Mereka lawan yang cukup bagus dan kuat tapi di gim kedua kita sudah semakin enak mainnya. Mereka juga tertekan karena gim pertama sudah kalah," kata Putra.
"Di gim kedua kita bisa lebih kontrol permainan, sudah tahu pola mereka dan kita langsung antisipasi," tambah Patra.
Putra/Patra memang ganda yang bermain agresif, tak jarang Putra melancarkan perang urat saraf di lapangan. Menurut mereka, selama masih dalam batas normal hal itu sah-sah saja dilakukan. "Putra memang gaya mainnya seperti itu. Normal saja menurut saya dan itu menjadi strategi kita juga karena lawan kadang-kadang terpancing," kata Patra.
"Selama ini masih dalam batas normal dan tidak pernah berlebihan kok. Saya juga kadang mengingatkan dia," demikian Patra.