Dengan kegagalan ini, Chiara pun gagal mengikuti jejak Gregoria Mariska Tunjung, sebagai pemain tunggal putri Indonesia terakhir yang menjadi juara dunia junior 2017 di Yogyakarta.

"Puji Tuhan dan tetap bersyukur bisa meraih posisi runner up. Tetapi saya juga merasa kecewa karena gagal mengibarkan bendera 'Merah Putih'. Saya penginnya bisa juara, tetapi dengan hasil ini, tetap harus disyukuri," kata Chiara, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Senin (9//10) WIB.

"Tadi kendala di lapangan, dari sisi tempo permainan, saya diatur lawan terus. Saya tidak bisa keluar dari tekanan lawan," tambah atlet asal klub PB Djarum ini.

Chiara melaju ke final Kejuaraan Dunia Junior 2023 setelah menang atas Huang Lin Ran asal China dengan skor 21-17, 21-19 dalam durasi 47 menit. Di perempat final, ia membuat kejutan dengan menggusur unggulan pertama sekaligus juara Kejuaraan Dunia 2022 asal Jepang, Tomoka Miyazaki, dengan skor 21-14, 18-21, 22-20 dalam durasi 80 menit.

Dengan hasil ini, dari nomor perorangan Kejuaraan Dunia Junior 2023, Indonesia menyabet satu medali emas lewat tunggal putra Alwi Farhan, ditambah perak disumbangkan Chiara, sedangkan satu medali perunggu dihasilkan oleh ganda campuran Jonathan Farrell Gosal/Priskila Venus Elsadai, yang tersingkir di semifinal setelah dikalahkan Liao Pin Yi/Zhang Jia Han asal China dengan skor 16-21, 16-21.