"Kami dari awal bermainnya tertekan terus. Kami tidak bisa keluar dari pressure lawan. Kami memang sempat memimpin 11-10 di interval gim pertama, tetapi setelah itu kami dalam tekanan terus dan tidak bisa keluar dari tekanan. Lawan harus diakui, permainannya langsung in. Jadi lawan dari awal sudah mengambil startnya. Kami juga tertekan terus," papar Joaquin melalui siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (1/10).
"Kepada masyarakat Indonesia, kami mohon maaf karena gagal menyamakan kedudukan 2-2 lawan China. Semoga dalam kondisi apa pun terus mendukung kami," Joaquin, menambahkan.
"Setelah ini, kami akan fokus ke perseorangan. Kondisi kami juga siap tempur. Di perseorangan nanti, kami akan main maksimal saja," timpal Al Farizi.
Sebelumnya di partai pembuka, ganda campuran Jonathan Farrell Gosal/Priskila Venus Elsadai sebenarnya sudah bermain solid. Mereka bahkan sempat unggul 16-14 di gim pertama melawan Liao Pin Yi/Zhang Jia Han. Namun, karena sempat kehilangan fokus, mereka akhirnya tersusul dan kalah lewat pertarungan sengit.
Di gim kedua, Jojo/Elsa juga sudah berjuang keras, namun belum bisa keluar dari tekanan lawan. Mereka pun akhirnya takluk dengan skor 19-21, 14-21 dalam durasi 33 menit. Indonesia pun ketinggalan 0-1.
"Hasilnya memang tidak seperti yang kami inginkan. Tadi secara permainan di gim pertama sebenarnya berjalan ketat, cuma kami di akhir-akhir sempat kehilangan fokus sehingga akhirnya kalah. Di gim kedua, kami sudah berusaha bangkit tetapi tidak bisa keluar dari tekanan lawan. Ketinggalan terus poinnya," kata Jonathan.
"Setelah ini, kami akan mempersiapkan diri untuk ke nomor perseorangan. Harus terus dijaga fokus dan fisiknya karena sudah bertanding di nomor beregu. Harus lebih tahan individunya," demikian Elsa --panggilan karib Priskila Venus Elsadai--.