Zheng dan Chen mampu unjuk gigi di pentas dunia dengan bekal kecepatan, kekuatan, dan ketenangan. Dari seluruh gelaran turnamen Superseries yang digelar tahun ini, pasangan muda asal Tiongkok itu berhasil lima kali mencapai dan mengantongi dua gelar juara.
Gelar Superseries perdananya diraih di Japan Open, menyusul gelar berikutnya di French Open. Puncaknya, mereka membawa pulang gelar Dubai World Superseries Finals, awal bulan lalu.
Pasangan asal Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto juga tampil mengejutkan. Mereka mengawali tahun 2016 dengan kemenangan gemilang di turnamen bergengsi, Yonex All England. Di turnamen akhir tahun, Dubai World Superseries Finals, keduanya mampu bersaing hingga semifinal.
Sementara kompatriotnya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses menggondol medali emas Olimpiade Rio 2016 dan tiga gelar turnamen Superseries. Nama keduanya masih berada dalam pemain top dunia.
Pasca Olimpiade Rio 2016, sejumlah nama besar pemain ganda campuran seperti Zhao Yunlei, Ma Jin, dan Shin Baek Cheol undur diri dari panggung bulutangkis. Satu-satunya pasangan yang konsisten selama tahun 2016 adalah Ko Sung Hyun/Kim Ha Na. Pasangan asal Korea itu mengumpulkan gelar juara di Singapura dan Korea, serta menjadi runner up di Indonesia, Jepang, dan Prancis. Konsistensi mereka diganjar dengan posisi rangking dua dunia saat ini.
Apakah sinar para bintang ini kian terang di 2017?