Ia berharap peringkat satu itu tak lepas dari dirinya dan Marcus dalam waktu cepat. Kini, keduanya pun bertekad untuk menjaga konsistensi permainan mereka di lapangan.
"Berusaha tampil stabil karena masih banyak turnamen yang diikuti. Pekan depan pun saya sudah harus turun di India, Malaysia, Singapura. Saya cuma ingin kasih hasil terbaik," kata Kevin seperti dilansir detik.com, Rabu (22/3).
Diakui Kevin, tantangan ke depan tentu akan lebih berat. Karena itu, dirinya tidak hanya ingin puas sampai di All England saja, tetapi di turnamen dan kejuaraan lainnya.
"Saya tidak mikir terlalu jauh. Mikirnya step by step. Ini merupakan awal baik bagi kami. Tentu memotivasi kami untuk berprestasi lebih ke depan, menambah kepercayaan diri dan berusaha tampil lebih stabil untuk memenangi setiap turnamen," ujar dia.
Berkaca dari pengalaman ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto, yang kualitasnya menurun pasca juara All England Open 2015, Kevin menilai itu tergantung pemain menjaga konsistensi permainannya.
"Tergantung individunya untuk menjaga. Intinya jangan pernah puas. Kalau sudah seperti itu (cepat puas) pasti bisa turun. Jadi latihan seenaknya atau bagaimana. Sekarang yang penting kita tetap fight dan berjuang. Kalau bisa lebih dari biasanya yang latihan untuk mempertahankan," kata Kevin.
Dia juga menyebut, kerap menambah jam latihan sendiri khususnya turnamen-turnamen besar.
"Tergantung sebenarnya. Kalau kemarin kan fokus ke All England, tidak ikut pertandingan apa-apa dan saya pun benar-benar ingin. Jadi selama belum terlalu capek banget ya, saya masih nambah jam latihan," imbuhnya.