Bertanding di Mokpo Indoor Stadium, Mokpo, Korea Selatan, Kamis (29/8), Rehan/Lisa kalah 21-19, 10-21, 21-23 dari unggulan ketiga tersebut, dalam tempo 68 menit. "Tadi kami bermain kurang tenang. Beberapa kali bermain terlalu terburu-buru sehingga pukulannya mengambang. Hal ini membuat permainan kami malah jadi tidak enak sendiri, terutama di poin-poin terakhir," papar Rehan kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Rehan tak menampik bahwa mereka memiliki peluang untuk mengemas kemenangan di babak 16 besar turnamen level BWF World Tour Super 500 ini. Namun, lantaran kurang tenang lalu terburu-buru, keduanya acap kali melakukan kesalahan sendiri. "Saat unggul 17-14 di gim ketiga, saya lihat lawan malah bisa bermain lebih nothing to lose," tuturnya.
"Pemain yang ketinggalan itu biasanya bisa bermain lepas, sehingga bisa bermain lebih enak dan semua pukulannya malah bisa masuk. Sementara kami jadi terburu-buru," Rehan, menambahkan.
Sementara, Lisa pun menyayangkan keunggulan dalam perolehan poin serta peluang yang dimiliki, hilang dengan cepat di gim penentu. Hampir senada dengan partnernya, Lisa juga merasa terlalu tergesa-gesa dalam laga ini. "Kekalahan ini faktor utamanya karena kami kurang bisa bermain sabar. Inginnya cepat-cepat segera dan langsung mematikan permainan lawan. Itu mungkin kesalahan utamanya," katanya.
"Sebagai bahan evaluasi dan pelajaran yang bisa diambil dari pertandingan tadi, yaitu buangan bolanya harus dievaluasi lagi. Arah dan buangan bolanya harus diperbaiki lagi. Defendnya juga harus dibenahi," tambah Lisa.
"Lawan harus diakui memang punya daya tahan dan lebih kuat, terutama pemain putranya. Mereka benar-benar punya keinginan untuk menang begitu kuat," pungkasnya.
Dengan hasil ini, Indonesia tak memiliki satu pun wakil di nomor ganda campuran. Sebelumnya, ganda campuran non-pelatnas Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja kalah dari wakil Taiwan, Ye Hong Wei/Nicole Gonzales Chan, melalui rubber game 16-21, 21-11, 7-21. "Hasil pertandingan di Korea Open ini memang tidak seperti yang diharapkan. Tentu kami kurang puas, apalagi perbedaan poinnya di gim ketiga juga begitu jauh," tanggap Gloria.
"Setelah kalah di babak awal di turnamen Jepang dan kini di Korea Open, evaluasinya ke diri masing-masing individu. Pekerjaan rumahnya apa dan kebutuhannya apa? Selebihnya tinggal pola bermainnya seperti apa yang bakal diterapkan di tengah lapangan," demikian Gloria.