"Karena berbeda dengan turnamen sebelumnya, tampil pertama di Korea Open kali ini saya juga masih meraba-raba. Tetapi Alhamdulillah, strategi yang kami terapkan itu berhasil. Tadi prinsipnya terus menekan lawan dan tidak memberi kesempatan lawan berkembang permainannya," jelas Rehan melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Memasuki gim berikutnya, lanjut Rehan, Yi/Corbett mengubah pola permainan sehingga laga berlangsung cukup ketat. "Karena tidak mau mengulangi kesalahan seperti di turnamen sebelumnya, saya pun harus mengubah pola. Dari bermain sabar, berubah sesekali, saya bermain panjang dan lewati dulu. Pemain putranya saya buat dia berlari ke sana-sini, setelah itu baru serang," papar putra mantan pemain nasional Tri Kusharjanto ini.
Sementara, Lisa berpendapat permainan mereka pada laga pembuka turnamen level BWF World Tour Super 500 ini, masih belum optimal. Hampir senada dengan partnernya, Lisa menyatakan bahwa mereka berinisiatif bermain ofensif sejak awal pertandingan. "Dari awal kami menerapkan strategi menekan dan menyerang terus," ungkapnya.
"Adaptasi dengan arena di sini ya mirip di Japan Open lalu. Ada menang dan kalah angin. Selain itu shuttlecock-nya agak berat," Lisa, menambahkan.
Di babak berikutnya, Rehan/Lisa bersua dengan Kim Won Ho/Jeong Na Eun. Menghadapi laga tersebut, secara umum Rehan menyatakan akan berupaya memberikan performa terbaik mereka dalam menghadapi wakil tuan rumah tersebut. "Saya mau tampil yang terbaik saja. Kami mau memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Memaksimalkan apa yang sudah dilatih. Yang penting berusaha dan berdoa terus dan untuk hasil akhir, saya serahkan yang di Atas," katanya.
"Di sini memang untuk makan terasa susah. Tetapi kami akan tetap profesional. Kami akan berusaha tampil maksimal dan fokus saja," demikian Rehan.