Praveeen/Melati mengaku kalah start saat mengawali pertarungan di game pertama. “Tadi game pertama kita kalah start, udah nggak bisa dikejar. Game kedua sudah mulai dapet permainannya, tapi masih banyak mati-mati sendiri. Waktu pertengahan game kedua kita juga merasa sudah mulai enak, tapi ternyata masih belum dapat,” ungkap Melati Daeva Oktavianti.
“Benar kata Melati, di game pertama kita benar-benar telat banget startnya. Harusnya hal ini nggak boleh terjadi, karena start awal itu penting sekali,” sambar Praveen Jordan menambahkan.
Ini menjadi kekalahan keenam secara beruntun yang dialami Praveen/Melati atas Zheng/Huang. Dari total enam kali pertemuan, ganda campuran peringkat tujuh dunia asal Indonesia ini masih belum berhasil menemukan racikan yang tepat untuk mencuri kemenangan atas pasangan Juara Dunia 2019 ini.
“Mereka pasangan nomor satu dunia yang sudah banyak gelar juaranya. Mereka juga klop dan ulet di lapangan. Zheng Siwei juga punya serangan yang bagus. Kita berdua harus lebih mengasah lagi skill masing-masing untuk bisa lebih baik kedepannya,” kata Praveen.
“Semuanya harus ditingkatkan. Dari individunya juga harus lebih baik,” sambung Melati mengevaluasi penampilannya.
Saat berita ini diturunkan, Indonesia baru meloloskan dua wakilnya ke babak semifinal Korea Open 2019 BWF World Tour Super 500 melalui ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Mentari Haningtyas dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Sayangnya, Indonesia juga harus kehilangan Gregoria Mariska Tunjung yang kalah tipis atas unggulan tiga asal Taiwan, Tai Tzu Ying dengan skor 22-24 dan 20-22.