Hanna yang turun sebagai tunggal kedua ditumbangkan wakil Tiongkok, Sun Yun pada babak, perempat final kualifikasi Piala Uber di Gachibowli Stadium, India, Jumat (19/2).
Game pertama berlangsung cukup cepat. Sun Yu langsung menyerang dan unggul dengan skor 7-1. Hana kesulitan untuk mengembalikan bola-bola Sun Yu. Sun Yu langsung memimpin dengan skor 17-8. Game pertama dimenangkan Sun Yu dengan skor 21-11.
Memasuki game kedua, Sun Yu langsung memimpin perolehan angka 8-4. Serangan-serangan Sun Yu tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh Hana. Sun Yu melaju dengan skor 11-6. Sun Yu terus menekan pertahanan Hana dengan permainan cepatnya dan unggul 17-9. Sun Yu menutup game kedua 21-10.
“Hana sebenarnya sudah bisa melayani permainan dari Sun Yu, tetapi Hana tidak punya pukulan yang bisa mematikan Sun Yu. Jadi walaupun polanya sudah benar, tetapi agak sulit untuk mendapatkan angka karena tidak bisa langsung mematikan Sun Yu,” papar Edwin Iriawan selaku Kepala Pelatih Tunggal Putri.
Dengan hasil ini maka Tim Kualifikasi Uber Indonesia gagal maju ke semifinal di ajang Kualifikasi Piala Uber 2016, yang berlangsung di Hyderabad.
“Penampilan para pemain secara keseluruhan sudah maksimal, hanya memang di tunggal putri, kita perlu menambah power dan juga kelincahan foot work mereka. Untuk ganda putri, hanya kurang cepat mengantisipasi perubahan permainan yang dilakukan oleh Tang Yuangting/Yu Yang.” Papar Rexy Mainaky, Manager Tim Kualifikasi Piala Thomas Uber Indonesia.
Kekalahan Tim Uber Indonesia dimulai ketika Maria Febe Kusumastuti yang tampil di partai pertama. Febe dikalahkan Wang Shixian dalam laga durasi 37 menit dengan skor akhir, 14-21, 9-21.
“Hari ini saya bermain tidak lepas, saya merasa gerakan kaki saya lambat sekali, sehingga banyak bola-bola drop shot yang sulit saya jangkau. Bola-bola Wang juga banyak yang tidak dapat diduga,” papar Febe.
Pada partai kedua, ganda putri unggulan Merah Putih, Greysia Polii/ Nitya Krishinda Maheswari juga gagal meladeni perlawanan Tang Yuanting/ Yu Yang dengan baik. Keduanya takluk dengan skor akhir 20-22, 17-21.
“Game pertama dan kedua sebenarnya Greysia/Nitya sudah bermain dengan pola yang benar, mereka berani membatasi serangan dari Tang/Yu. Di samping itu defense mereka juga sangat baik di game pertama dan kedua,” papar Eng Hian Kepala Pelatih Ganda Putri.
Namun, Nitya dan kawan-kawan masih punya peluang jika Indonesia berada di peringkat lima dunia BWF pada 18 Februari mendatang. Saat ini Tim Putri Indonesia berada di peringkat enam dunia BWF.
Foto: badmintonindonesia.org