"Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dan tanpa cedera. Tapi hasilnya cukup mengecewakan. Hasil akhirnya tidak seperti yang diinginkan. Gim pertama, skornya juga kejauhan, sampai tertinggal 1-7. Tadi adaptasinya juga kurang cepat. Saat masuk lapangan kurang in," papar Fikri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan.
Hal hampir serupa dilontarkan Bagas, yang juga menyatakan mereka kalah start dari Koga/Saito pada gim pembuka. Menurutnya, mereka tak mampu bermain lepas pada pertandingan ini. "Setelah pelan-pelan bisa mengejar dan menemukan pola, sayang kami tetap kalah," kata atlet kelahiran Cilacap, Jawa Tengah ini.
"Dari awal permainan kami tidak bisa keluar seperti yang diharapkan. Belum bisa bermain lepas," Bagas, menambahkan.
Lebih lanjut Bagas mengungkapkan, fokus mereka sempat terusik saat kedudukan sama kuat 17-17 pada gim pertama. "Tadi sempat terganggu insiden yang tak diingingkan di poin 17-17 jadi 17-18 untuk lawan. Pukulan kami masuk tapi dinyatakan keluar umpire. Sedikit terganggu juga karena hilang satu poin di 'angka tua'," ungkapnya.
"Setelah itu, sebenarnya kami sudah bisa menemukan pola. Bisa mengejar. Sayang ada keputusan umpire pada poin 17-17 yang tidak tepat yang membuat konsentrasi kami juga terpengaruh. Bola masuk, tapi dinyatakan keluar. Agak kesal juga," tambah Fikri.
Sementara pada gim kedua, menurut Bagas, mereka sudah menemukan pola permainan yang sesuai. Namun, selepas interal, kesalahan demi kesalahan kerap dilakukan oleh keduanya. Koga/Saito pun berhasil mengambil keuntungan dan mengunci kemenangan pada gim kedua. "Kami banyak kehilangan poin. Mau mengejar sudah susah karena perbedaan poinnya kejauhan," katanya.
"Pada gim kedua, kami mencoba bermain lebih tenang dan ternyata bisa unggul 11-8 di interval gim kedua. Sayang setelah itu, kami banyak kesalahan sendiri dan terkejar. Permainan kami jadi tidak oke dan kalah. Setelah kalah, ya kami akan mencoba lagi," demikian Fikri.