"Tadi itu pertandingan yang tidak mudah bagi kami. Terbukti sampai rubber game. Poinnya juga mepet. Dari segi permainan di gim pertama, kami tertekan terus dan terbawa pola permainan lawan," jelas Yere kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Pada gim kedua, lanjut Yere, mereka mengubah pola permainan dengan lebih menyerang. Meski Lane/Vendy tetap memberikan perlawanan sengit hingga pengujung gim penentu, Pram/Yere berhasil mengunci kemenangan dan memaksakan pertandingan menuju gim ketiga. "Sempat kejar-kejaran angka, namun kami lebih menguasai permainan depan dan tidak mengangkat bola. Hal serupa di gim ketiga. Kami pegang kendali permainan," paparnya.
Sementara, Pram menilai, meski bermain cukup baik pada laga pembuka turnamen BWF World Tour Super 500 ini, ia mengakui jika mereka masih kerap melakukan kesalahan sendiri. Lane/Vendy pun, menurut Pram, bermain baik pada pertemuan keempat mereka. "Cuma, kami bermain lebih variatif, terutama di gim kedua dan ketiga," klaimnya.
"Di gim pertama, kami banyak kecolongan dan lawan lebih mengontrol jalannya permainan. Di gim kedua kami mencoba mengembalikan keadaan, bermain tidak buru-buru dan harus gantian mengontrol permainan. Begitu juga di gim ketiga permainan depan, harus lebih dipegang," demikian Pram.
Pada babak 16 besar, Pram/Yere akan berhadapan dengan unggulan ketujuh asal China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.