"Sayang, padahal ada kesempatan untuk mengalahkan Momota. Mungkin jalannya saya belum dikasih kemenangan," kata pemain asal Sukoharjo, Jawa Tengah ini, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Tiga angka terakhir di gim kedua yang mengantarkan Momota menang, itu karena kesalahan saya. Saya malah mati sendiri," Vito, menambahkan.
Sejak awal gim pembuka, Vito menilai dirinya lebih berani dan dapat menguasai permainan. Namun, jelang pengujung gim tersebut, ia justru merasa kurang tenang dalam meladeni perlawanan mantan pemain nomor satu dunia itu. Alhasil, Momota mengunci kemenangan gim pertama dengan skor 21-19.
"Di poin-poin akhir saya malah kurang tenang, kurang konsisten. Saya banyak melakukan kesalahan sendiri," ungkap Vito.
"Di level saya ini, satu atau dua poin itu sangat penting dan itu harus dijaga benar-benar. Di poin-poin akhir, fokus dan konsisten itu sangat penting," jelasnya.
Dalam perolehan poin pada Gim kedua pun hampir serupa dengan gim pertama. Namun, Momota dapat mengimbangi permainan Vito dan mampu memberikan perlawanan sengit hingga pengujung gim. Setelah tercipta setting, juara Korea Masters 2023 itu menang dengan skor 23-21. "Sangat penting di poin-poin akhir. Apalagi Momota juga bermain bagus dan tak gampang mati sendiri. Saya mendapat poin lebih banyak itu bukan karena Momota mati sendiri," demikian Vito.