"Pastinya dari segi pengalaman, saya memang belum sebanyak lawan jadi ini menjadi pekerjaan rumah saya untuk bisa lebih beradaptasi dengan atmosfer dan suasana di level atas," kata Alwi kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 41 menit tersebut.
"Saya merasa masih banyak aspek yang harus saya tingkatkan untuk bisa bersaing di level ini. Terutama dari segi kecepatan karena saya mengerti jangkauan saya tidak terlalu panjang," tambah juara Indonesia Masters II 2024 Super 100 di Surabaya itu.
Dalam pertemuan perdana ini, lanjut Alwi, Christo bermain agresif dan menekan sejak awal gim pertama. Ia mengaku kesulitan untuk keluar dari tekanan pemain peringkat ke-25 itu. "Akhirnya saya bermain kurang tenang," tuturnya.
"Selain bermain tunggal, dia juga bermain ganda jadi tangannya kuat dan serangannya bagus dan itu sudah saya waspadai sebelum laga tapi memang di lapangannya kurang bisa berjalan," Alwi, menjelaskan.
Secara umum ia menilai, banyak pelajar berharga yang ia dapatkan dari tiga pertandingan yang dilaluinya pada turnamen bulu taangkis level BWF World Tour Super 500 ini. Alwi optimistis dapat mencapai hasil yang lebih baik lagi di musim kompetisi tahun mendatang. "Ini pertandingan terakhir di tahun ini, untuk tahun depan saya mau mempersiapkan lagi yang lebih baik untuk lebih siap tampil di level Super 300 ke atas," pungkasnya.