"Pertandingan yang berjalan sangat seru, sangat rama, poin demi poin saling mengejar. Di gim pertama kami tertinggal tapi bisa menang, sebaliknya di gim kedua kami kalah setelah sempat unggul," papar Fajar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Memang di sini menang-kalah anginnya sangat berpengaruh untuk permainan ganda. Di gim pertama kami lebih mudah menekan karena posisinya menang angin lalu sebaliknya di gim kedua. Masuk gim ketiga kami bisa unggul 11-7 di interval lalu bisa mempertahankan keunggulan di paruh akhir laga," jelas pemain asal Bandung, Jawa Barat, tersebut.
Sementara, Rian menyatakan, selepas interval gim penentu, mereka berupaya untuk tidak terlalu sering mengangkat bola guna meredam serangan Man/Kai. "Kalaupun harus terpaksa mengangkat bola, kami mencoba lebih siap di pertahanannya," ungkapnya.
"Lawan sempat mengejar tapi kami beruntung. Mereka ada melakukan kesalahan di poin terakhir," tambah Fajar, menimpali komentar partnernya.
Di babak delapan besar, Fajar/Rian bertemu dengan pasangan senegara Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin. Laga ini tercatat sebagai pertemuan perdana kedua pasangan. "Besok lawan teman sendiri, Fikri/Daniel yang merupakan pasangan baru. Mempunyai semangat baru dengan skill individu yang sangat bagus," tanggap Fajar.
"Kami tidak boleh lengah sedikitpun karena kami tahu mereka luar biasa, terlihat di latihan selama ini. Kami akan mencoba melakukan yang terbaik," pungkasnya.