"Bukan permainan saya yang terbaik, tapi Puji Tuhan bisa keluar dari tekanan, dari situasi sulit, dan saya merasa ini sesuatu yang bagus dalam sebuah pertandingan," kata pebulu tangkis tunggal putra yang biasa disapa Jojo ini kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan yang berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Jumat (15/11).
Lebih lanjut juara All England 2024 ini menurutkan, ia bermain kurang sabar di gim pembuka, kemudian uustru terpancing dengan pola permainan yang disuguhkan oleh wakil negeri jiran tersebut. "Saya terlalu mengikuti irama permainan Lee Zii Jia," tuturnya.
"Di gim kedua akhir, saya mencoba lebih tenang dan lebih sabar, akhirnya dia yang banyak melakukan kesalahan," Jojo, menambahkan.
Di pengujung gim penentu, saat kedudukan sama kuat 18-18, Jojo mengaku memilih inisiatif untuk bermain menyerang, ketimbang meladeni permainan Lee. "Karena kalau memberi dia serangan akan sangat berbahaya. Serangannya sangat bagus jadi diredam terlebih dahulu," ungkapnya.
Dengan hasil ini, di semifinal, Sabtu (16/11), Jojo akan bertemu pemenang pertandingan perempat final antara Leong Jun Hao asal Malaysia dan wakil tuan rumah Kodai Naraoka. "Setelah ini pastinya mau istirahat dulu, refreshing sedikit setelah tegang-tegang sejak semalam. Baru menyiapkan lagi fokus untuk pertandingan besok," pungkasnya.