Mampu mengamankan kemenangan di game pertama dengan skor nyaman, Praveen/Melati sempat mendapat kesulitan pada game kedua. Beruntung, ganda campuran nomor empat dunia itu bisa keluar dari tekanan yang mereka alami, terutama di poin-poin krusial game kedua.
“Di game kedua, kami lebih banyak mati sendiri. Terlalu buru-buru pengen mematikan lawan, padahal kondisi anginnya agak kurang enak. (Hari ini) Lebih better sih. Cuma ya itu, masih ada beberapa kesalahan sendiri yang nggak seharusnya,” kata Melati Daeva Oktavianti kepada Djarumbadminton.com.
“Hari ini kami bermain cukup bagus, pasangan Thailand juga begitu. Mereka memang punya permainan yang solid dan fighting spirit yang kuat. Kami mencoba fokus pada permainan kami, komunikasi dengan Meli (Melati) juga dijaga, jangan sampai lengah dan kendur,” sahut Praveen Jordan menambahkan.
Selanjutnya, di babak perempat final Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, besok (15/1), Praveen/Melati akan berhadapan dengan ganda campuran Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje yang sudah lebih dulu lolos berkat kemenangan 21-18 dan 21-18 atas pasangan Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith.
Ini akan menjadi pertemuan kedua Praveen/Melati dan Christiansen/Boje. Sebelumnya, di ajang French Open 2019 BWF World Tour Super 750, ganda campuran binaan PB Djarum Kudus itu menang 19-21, 21-15 dan 21-13 hingga akhirnya keluar sebagai juara. “Besok harus lebih siap lagi karena lawannya pasangan Denmark yang kualitasnya bagus. Apalagi mereka tadi mengalahkan unggulan ketujuh,” tutupnya.
“Yang harus diwaspadai dari mereka adalah serangannya. Kebetulan kami sudah pernah ketemu waktu itu di Paris. Mereka tinggi-tinggi, jadi jangkauannya panjang dan serangannya bagus,” imbuh Melati.